Loading
Nagitec

Kiat Memilih Data Center yang Bagus

image title

Pada awal Maret 2017 lalu tiga situs e-commerce di Indonesia, yaitu  Tokopedia, Bukalapak, dan JD.ID,  tumbang. Ternyata mereka memakai satu data center yang sama, yakni Biznet Data Center.

Data center Biznet ini mengalami kegagalan pada pembangkit listrik cadangan. Hal ini disebabkan UPS Flywheel yang mereka gunakan (untuk menghemat biaya colocation bagi para penyewa) gagal dalam membangkitkan generator diesel.

Tentunya, sistem down pada data center atau downtime pada sebuah fasilitas data center dapat menyebabkan kerugian pada perusahaan yang menyewa ruangan server. Antara lain: produktivitas yang berkurang, reputasi bisnis tercoreng, kehilangan transaksi, hingga risiko data hilang atau dicuri.

Tentunya bagi perusahaan, memilih data center tidak bisa disepelekan karena ia merupakan inti dari sebuah perusahaan. Oleh karena itu, memilih data center yang baik harus dilakukan secara cermat. Salah pilih data center bisa menyebabkan kerugian bisnis.

Memilih data center terbaik menjadi tantangan bagi semua profesional IT. Memastikan pilihan data center yang tepat akan memudahkan segala proses bisnis di masa depan, juga membuat perusahaan terhindar dari resiko yang diakibatkan dari masalah di data center.

Data center adalah sebuah fasilitas yang digunakan untuk menempatkan beberapa server dan juga storage (penyimpanan). Fasilitas ini harus dikondisikan dengan banyak hal seperti pengaturan udara, pengaturan daya, kelembaban udara serta keamanan dari berbagai gangguan seperti bencana alam atau bahkan gangguan keamanan seperti penyadapan.

Untuk itu, agar Anda bisa mendapatkan data center yang optimal, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.

Availability. Data center harus memiliki sebuah sistem operasional yang berkelanjutan dan juga secara terus-menerus bagi klien, dalam hal ini perusahaan atau organisasi. Dalam keadaan apapun baik dalam situasi normal atau dalam situasi darurat seperti halnya bencana. Hal ini akan menghindarkan penggunanya dari berbagai kerugian dan tetap dapat memperoleh keuntungan meski terjadi suatu kerusakan yang berarti atau tidak.

Data center yang baik harus bisa terus menyala meskipun listrik dari PLN mati, harus bebas banjir, memastikan internet selalu lancar, dan memiliki sistem pendingin atau penghangat yang bisa mengatur kondisi ruangan tetap optimal. Juga, harus ada teknisi yang siap sedia 24 jam untuk mengatasi jika ada masalah yang harus segera membutuhkan bantuan.

Flexibility dan Scalability. Perkembangan dunia bisnis berjalan sangat cepat. Karenanya, sebuah data center yang baik harus mampu untuk menyesuaikan diri terhadap berbagai perubahan yang cepat tersebut. Misal ketika ada sebuah service baru yang harus disediakan oleh data center tersebut tanpa harus melakukan perubahan yang terlampau besar terhadap data center secara keseluruhan. Jangan sampai terjadi, ketika harus dilakukan perubahan atau perombakan dalam skala yang besar, ternyata memerlukan waktu yang sangat lama karena hal ini akan sangat mempengaruhi perputaran bisnis dari perusahaan yang menggunakan data center tersebut.

Integrasi dan perlindungan data yang baik. Salah satu kriteria data center yang baik adalah memiliki integrasi dan perlindungan data yang baik. Integrasi yang dimaksud adalah ketika pengguna dapat melakukan pengaturan awal dan setelahnya sistem dapat berjalan dengan sendirinya. Namun, efisiensi operasional tentunya juga harus ditingkatkan dan sebisa mungkin menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin disebabkan oleh human error.

Efisiensi penyimpanan. Selain integrasi dan perlindungan data, tentunya efisiensi penyimpanan juga penting. Infrastruktur IT yang disewa harus dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan Anda dengan cara meningkatkan produktivitas IT dan menekan biaya yang perlu dikeluarkan perusahaan.

Kemampuan analisis layanan dan otomatisasi. Provider data center yang baik umumnya memiliki penyimpanan data yang secara otomatis dapat mengatur kapasitas data, menganalisis data, mengatur segala hal tentang storage dan lai-lain.

Menyediakan Virtual Storage Tiering. Bukan hanya menyimpan data sesuai kapasitas yang ada tapi data center yang baik juga harus dapat menyimpan jenis media dan data yang berbeda. Misalnya data yang tidak terlalu krusial bisa disimpan di data drive, sedangkan untuk yang lebih krusial bisa disimpan dalam flash drive.

Keamanan data. Satu hal yang tak kalah penting adalah keamanan data. Data center yang baik harus dilengkapi dengan metode atau kemampuan untuk mengamankan data yang disimpannya dengan sangat baik. Data center menyimpan banyak data dan aset yang sangat penting bagi organisasi atau perusahaan penggunanya. Karena inilah, dibutuhkan aspek keamanan yang sangat kuat baik dari segi fisik maupun segi non-fisiknya.

Tentunya, menjaga keamanan data pada data center ini akan lebih rumit daripada hanya sekadar menjaga data yang ada di laptop. Anda bisa menjaga keaman data di laptop dengan menggunakan situs canggih yang bisa melacak penyusup di laptop, tetapi Anda tidak bisa menggunakannya pada data center. Sebab, provider data center yang berkualitas harus menggunakan multi level security dalam sistemnya untuk mencegah ketika beberapa akses tidak sah yang mungkin bisa masuk.

Pengelolaan dan lokasi. Pengelolaan dan lokasi data center juga perlu diperhatikan. Ketahuilah bangunan seperti apa yang digunakan, dan pastikan data center memenuhi standar prosedur operasi, perawatan, rencana pemulihan dan mitigasi bencana, serta standar penting lainnya.

Standarisasi organisasi internasional. Untuk memastikan kualitas sebuah data center Data, pastikan bahwa data center yang digunakan telah memiliki standarisasi dari organisasi pembuat standarisasi untuk industri data center yang telah diakui dunia yang salah satunya adalah ANSI/TIA 942 dari Enterprise Product Integration (EPI) yang telah menjalin kerja sama dengan DCI Indonesia. (*dari berbagai sumber)