Loading
Nagitec

Mengenal Grid Computing dan Manfaatnya

image title

Seperti diketahui komputasi modern terdiri dari beberapa jenis. Di antaranya adalah mobile computing, cloud computing dan grid computing. Nah, apa itu grid computing?

Menurut definisi grid computing atau komputasi grid merupakan salah satu tipe dari komputasi pararel yang penggunaan sumber dayanya melibatkan banyak komputer yang terpisah secara geografis, namun tersambung via jalur komunikasi (termasuk internet) yang bertujuan untuk memecahkan masalah komputasi skala besar.

Grid adalah bentuk “komputer super virtual” yang menyelesaikan aplikasi tertentu. Ukuran grid dapat bervariasi dari jaringan perusahaan kecil hingga besar.

Grid computing dibangun dengan bantuan perangkat lunak grid middleware yang memungkinkan mereka untuk berkomunikasi. Middleware digunakan untuk menerjemahkan satu node informasi yang dikirimkan informasi yang tersimpan atau diproses ke yang lain ke dalam format yang dapat dikenali. Ini adalah bentuk “komputasi terdistribusi” atau “komputasi peer-to-peer”.

Grid computing dibedakan dari komputasi cluster, karena dalam grid computing setiap node memiliki heterogen dan tersebar secara geografis (seperti WAN) dan manajer sumber dayanya sendiri dan melakukan tugas yang berbeda dan secara longgar terhubung oleh Internet atau jaringan berkecepatan rendah , tetapi dalam sumber daya komputasi cluster dikelola dalam satu lokasi (Seperti LAN).

Saat ini, tren dunia komputer berkembang ke arah makin menjamurnya komputer pribadi yang terhubung ke jaringan, khususnya Internet, dengan bandwith yang lumayan besar. Komputer pribadi modern ini sesungguhnya lebih dari cukup untuk berbagai tugas komputasi. Bayangkan seandainya internet computing tidak hanya bermanfaat untuk sekedar melakukan perhitungan-perhitungan, melainkan untuk sesuatu yang lebih kompleks dari itu.

Perkembangan kecepatan prosesor berkembang sesuai dengan Hukum Moore, meskipun demikian bandwith jaringan komputer berkembang jauh lebih pesat. Semakin cepatnya jalur komunikasi ini membuka peluang untuk menggabungkan kekuatan komputasi dari sumber-sumber komputasi yang terpisah. Perkembangan ini memungkinkan skala komputasi terdistribusi ditingkatkan lebih jauh lagi secara geografis, melintasi batas-batas domain administrasi yang sudah ada.

Internet melalui web dan email telah menawarkan mekanisme dasar yang memungkinkan sebuah kelompok ilmuwan untuk bekerja secara bersamaan tanpa menghiraukan batasan geografis. Tapi bagaimana jadinya apabila mereka dapat membangun hubungan (link) antar data, komputer, perangkat sensor, dan sumber daya lain yang mereka miliki untuk membentuk sebuah laboratorium virtual? Grid computing merupakan jawabannya. Grid computing memungkinkan semua itu terwujud dengan menyediakan protokol, servis dan kit pengembangan perangkat lunak untuk keperluan berbagi sumber daya secara fleksibel dan terkendali dalam skala besar.

Ide awal computing grid diawali adanya distributed computing, yaitu mempelajari penggunaan komputer terkoordinasi yang secara fisik terpisah atau terdistribusi. Sistem terdistribusi membutuhkan aplikasi yang berbeda dengan sistem terpusat.

Setidaknya ada dua sisi yang mendorong semakin berkembangnya grid computing saat ini. Kebutuhan akan sumber daya komputasi yang besar di berbagai bidang serta adanya sumber daya komputasi yang tersebar. Grid computing menawarkan solusi komputasi yang murah, yaitu dengan memanfaatkan sumber daya yang tersebar dan heterogen serta pengaksesan yang mudah dari mana saja. Globus Toolkit adalah sekumpulan perangkat lunak dan pustaka pembuatan lingkungan komputasi grid computing yang bersifat open-source. Dengan adanya lingkungan grid ini diharapkan mempermudah dan mengoptimalkan eksekusi program-program yang menggunakan pustaka paralel.

Tiga hal yang di-sharing dalam sebuah sistem grid adalah: Resource, Network dan Proses. Kegunaan atau layanan dari sistem grid sendiri adalah untuk melakukan high throughput computing di bidang penelitian, ataupun proses komputasi lain yang memerlukan banyak sumber daya komputer.

Konsep dasar dari grid computing adalah sumber daya dikelola dan dikendalikan secara lokal. Sumber daya berbeda dapat mempunyai kebijakan dan mekanisme berbeda, mencakup sumber daya komputasi dikelola oleh sistem batch berbeda, sistem storage berbeda pada node berbeda, kebijakan berbeda dipercayakan kepada user yang sama pada sumber daya berbeda pada grid. Sifat alami dinamis: Sumber daya dan pengguna dapat sering berubah. Dan, lingkungan kolaboratif bagi e-community (komunitas elektronik, di internet).

Bapak grid computing Ia Foster menyatakan bahwa terdapat 3 hal yang mengidentifikasi bahwa suatu sistem termasuk sebuah grid computing, yaitu:

sistem tersebut berkoordinasi terhadap sumberdaya komputasi yang tidak berada dalam satu kendali terpusat. Misalnya komputer di Jakarta terhubung dengan komputer di Jayapura, Manado, dan Semarang. Sistem tersebut menggunakan protokol yang standar dan terbuka, tidak terpaut dengan suatu perusahaan atau produk tertentu. Standar tersebut dibutuhkan dibagian autentikasi, otorisasi, pencarian sumberdaya yang tersedia, dan pengaksesan sumberdaya.

Setidaknya ada 5 jenis grid yang dapat diketahui. Pertama, Computational Grid, yaitu komputasi menyediakan paket yang aman ke sumber daya pemrosesan bersama sesuai aplikasi throughput tinggi dan komputasi intensif.

Kedua, Data Grid, yaitu menyediakan infrasturktur untuk mendukung penyimpanan,penanganan,publikasi dan manipulasi data dengan volume yang besar, dimana di simpan dalam database dan sistem file yang heterogen. Ketiga, Collaboration Grid, yaitu kolaborasi dalam penggunaan grid yang memungkinkan perusahan dengan perusahaan lainnya dapat mengerjakan komponen dalam satu projek tanpa mengungkapkan teknologi milik mereka.

Keempat, Network Grid, yaitu jaringan grid menyediakan layanan komunikasi kinerja tinggi,dimana setiap node berfungsi sebagai router data antar titik komunikasi, selain itu menyediakan data caching dan fasilitas lainnya. Kelima, Utility Grid, yaitu layanan utama yang disediakan oleh jaringan utilitas adalah perangkat lunak dan khusus.

Teknologi grid computing akan memberikan beberapa manfaat ketika diterapkan. Pertama, memungkinkan untuk dapat menyelesaikan masalah yang kompleks dalam waktu yang sangat cepat. Kedua, mengoptimalkan sumber daya, dengan menggunakan perangkat keras yang dimiliki dengan cukup baik.

Ketiga, mudah untuk dikolaborasikan, dan backup sumber daya sehingga mengurangi potensi kegagalan ketika ada satu titik kerusakan karena beban akan diambil alih oleh perangkat dekstop yang lain. Keempat, kebijakan dan kontrolel dapat dikelola oleh perangkat lunak komputasi grid. (*dari berbagai sumber)