Dinamika perkembangan bisnis yang semakin agresif di era disrupsi menuntut perusahaan untuk memperhatikan salah satu infrastruktur TI yang strategis, yaitu data center. Sebab, dengan memiliki perangkat data center yang handal dan berkualitas akan menjamin kontinuitas serta skalabilitas bisnis perusahaan dalam memenangkan persaingan bisnis.
Untuk itu, diperlukan fasilitas data center mumpuni yang dilengkapi dengan keamanan yang baik. Jika tidak, banyak sekali risiko yang harus dihadapi. Salah satunya adalah downtime. Apabila downtime tidak cepat ditangani, perusahaan bisa mengalami kerugian. Antara lain biaya mahal yang harus dikeluarkan untuk memperbaikinya, serta perginya para pelanggan kepada kompetitor.
Oleh karena itu, data center atau pusat data ini penting bagi perusahaan. Sebab, dengan adanya data center mampu memberikan efisiensi waktu dan anggaran. Khususnya bagi bisnis yang bergerak di bidang finansial atau e-finansial. Kemudahan bertransaksi dapat diterapkan jika perusahaan menggunakan fasilitas pusat data.
Tak kalah penting dari adanya data center ini adalah keamanan data. Data center memprioritaskan keamanan menjadi hal utama dalam hal melindungi dan menyimpan data milik perusahaan. Data center menjadi gerbang utama dalam melindungi data dari segala macam ancaman baik itu bencana alam, atau bencana lain yang menimpa perusahaan.
Kalau begitu, perlukah perusahaan memiliki data center sendiri? Jika perusahaan merasa mampu membangun dan mengelola data center ini, mengapa tidak. Tetapi, pastinya, membangun dan mengelola sendiri data center ini biayanya mahal.
Beberapa hal yang membuat pengelolaan data centre mahal, salah satunya adalah investasi awal yang harus dikeluarkan. Juga, biaya pengelolaan yang harus dibayarkan setiap bulannya. Karena data center harus beroperasi selama 24 jam sehari, perusahaan harus menyiapkan tim TI untuk mengawasi segala hal yang ada di sana, mulai dari menanggulangi masalah hingga perawatan.
Selain itu, perusahaan juga harus memenuhi kriteria tempat yang layak untuk membangunnya. Tempat tersebut harus terbebas dari kebakaran, mati listrik, koneksi Internet tidak terputus, dan sebagainya. Lagi, perusahaan pun perlu untuk menyiapkan infrastruktur untuk pengelolaan pusat data yang akan dibangun seperti sumber daya cadangan, keamanan (jaringan maupun fisik), sistem yang gampang dijangkau, serta sistem penanggulangan bencana yang mumpuni.
Ribet kan? Jika perusahaan Anda tidak mau diribetkan oleh masalah pembangunan dan pengelolaan data center, maka bisa melakukan alih daya kepada para penyedia layanan pusat data.
Dengan menyerahkan pembangunan dan pengelolaan data center kepada ahlinya, yaitu provider layanan data center, maka perusahaan Anda akan memperoleh beberapa manfaat.
Pertama, investasi atau CAPEX yang minimal. Sebab, data center in-house menuntut modal investasi yang besar, sementara menggunakan penyedia jasa (outsourcing) membuat operasional bisnis Anda jauh lebih efisien. Kedua, lebih fokus pada bisnis utama. Anda dapat fokus pada upaya mengembangkan bisnis utama, sementara yang mengurus data center diserahkan provider.
Ketiga, skalabilitas data center in-house sering tidak dapat memenuhi tuntutan pertumbuhan data Anda, sementara penyedia jasa data center dapat memberikan layanan arsitektur sesuai kebutuhan bisnis Anda. Keempat, keahlian penyedia jasa data center yang berpengalaman memiliki tim tenaga ahli yang profesional dan berpengalaman yang khusus bertugas memantau infrastruktur data center Anda selama 24 jam dalam sehari. Kelima, kehandalan desain, fasilitas dan operasional data center mengikuti best practice atau standar internasional. (*dari berbagai sumber)