Loading
Nagitec

Perlukah Perusahaan Melakukan Virtualisasi?

image title

Belakangan, secara bertahap adopsi komputasi awan (cloud) mulai dilakukan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Tetapi, untuk menuju ke komputasi awan, langkah awal yang harus dilakukan perusahaan adalah migrasi datacenter dari bentuk fisik ke bentuk virtual. Jadi, perusahaan mesti melakukan virtualisasi (virtualization).

Virtualisasi merupakan upaya untuk mengubah dan menghasilkan suatu bentuk virtual dari sesuatu yang bersifat fisik. Virtualisasi ini membuat sebuah simulasi dari perangkat keras, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Termasuk juga pembuatan sumber daya tunggal seperti server.

Jenis virtualisasi ini sendiri ada beragam. Antara lain virtualisasi perangkat keras, perangkat lunak, jaringan, data, sistem operasi, penyimpanan, server dan memori.

Virtualisasi sistem operasi adalah penggunaan piranti lunak yang memungkinkan untuk dapat menjalankan beberapa sistem operasi secara bersamaan. Dengan virtualisasi, beberapa sistem operasi dapat berjalan secara bersamaan pada satu buah komputer.

Virtualisasi jaringan adalah penggabungan sumber daya yang tersedia dalam jaringan dengan cara membagi ketersediaan bandwidth ke dalam sejumlah server. Bagi perusahaan, ada tiga mesti mengadopsi virtualisasi jaringan, yaitu: otomatisasi TI, keamanan (security), dan kontinuitas aplikasi (application continuity) – memungkinkan perusahaan untuk membuat aplikasi tetap tersedia, meskipun berada di datacenter yang berbeda.

Virtualisasi penyimpanan adalah penggabungan media penyimpanan fisik pada jaringan, dikelola oleh konsol pusat.  Virtualisasi penyimpanan seperti ini umumnya menggunakan konsep Storage Area Networks (SAN). SAN merupakan sebuah jaringan berkecepatan sangat tinggi yang khusus, terdiri dari server dan media penyimpan. SAN adalah solusi konfigurasi masa depan media penyimpanan data dalam jumlah besar berbasis online.

Virtualisasi data adalah pendekatan untuk data management yang memungkinkan aplikasi untuk mengambil dan memanipulasi data tanpa memerlukan detail teknis tentang data, seperti bagaimana data tersebut diformat atau di mana data secara fisik berada. Sedangkan virtualisasi server adalah penyembunyian sumber daya server (termasuk jumlah dan identitas individu server fisik, prosesor, dan sistem operasi) dari server pengguna.

Jadi, apakah perusahaan perlu melakukan virtualisasi? Jawabannya sangat perlu. Virtualisasi merupakan kebutuhan yang tidak dapat ditolak lagi oleh setiap perusahaan, tidak hanya perusahaan berskala besar, tetapi juga menengah dan kecil. Pasalnya, melalui virtualisasi ini ada banyak manfaat yang diperoleh perusahaan.

Manfaat Virtualisasi

Ada banyak manfaat atau keuntungan yang diperoleh perusahaan dengan melakukan virtualisasi, antara lain:

1. Penghematan biaya investasi, khususnya pembelian hardware.

Beberapa dekade yang lalu, teknologi komputer semakin populer sejak pertama kali ditemukannya. Berbagai kegiatan dipermudah dengan kehadiran komputer ini. Tentunya, bagi perusahaan keberadaan komputer ini sangat diperlukan untuk mendukung kinerja bisnisnya. Termasuk untuk menyimpan data konsumen atau penjualan. Oleh karena itu, agar bisa menyimpan lebih banyak, maka diperlukan lebih banyak komputer (hardware).

Namun, dengan adanya virtualisasi, maka hardware yang banyak tidak diperlukan lagi. Perusahaan bisa menyimpan lebih banyak data tanpa harus menambah jumlah hardware. Jadi, virtualisasi menekan jumlah biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk membeli hardware baru.

2. Mudahkan backup dan recovery – tidak perlu melakukan instalasi dan konfigurasi ulang (cukup mengambil salinan dan melakukan restore hasil backup terakhir).

Bayangkan ketika komputer tiba-tiba terkena virus, sehingga tidak bisa digunakan. Padahal, semua data perusahaan tersimpan di situ. Tentu saja kerugian akan diderita perusahaan.

Nah, dengan virtualisasi persoalan semacam itu akan bisa dihindari. Sebab, dengan virtualisasi, data akan di-backup secara berkala otomatis di cloud. Jika salah satu hardware di perusahaan mengalami kerusakan, maka tidak perlu khawatir karena data tersebut masih bisa dibaca dan digunakan lagi. Dengan begitu kegiatan operasional bisnis tidak terganggu dan bisa menjadi lebih efisien.

3. Mengurangi panas pada datacenter

Banyaknya hardware yang terdapat pada datacenter membuat ruangan di sana cepat panas akibat kinerja dari hardware tersebut. Dengan kata lain, semakin banyak hardware maka memerlukan pendingin yang lebih banyak untuk membuat suhu tetap stabil.

Nah, virtualisasi yang dimanfaatkan pada datacenter berguna untuk mengurangi jumlah penggunaan hardware. Di sisi lain, hal ini juga akan berimbas pada pengurangan jumlah pendingin ruangan.

Selain hemat tempat, pengurangan jumlah pendingin akibat virtualisasi juga akan mengurangi pengeluaran operasional dalam hal biaya listrik. Untuk perusahaan skala kecil, penggunaan virtualisasi diprediksi dapat menurunkan konsumsi listrik setidaknya minimal 25%. Sementara untuk skala besar, penghematan energi dapat mencapai 80%.

4. Kemudahan dalam deployment – dapat dikloning sebanyak mungkin dan dapat dijalankan pada mesin lain dengan mengubah sedikit konfigurasi.

5. Manfaat atau keuntungan lainnya dari virtualisasi adalah mengurangi biaya sewa ruangan, kemudahan dalam pengelolaan dan perawatan, standarisasi, dan kemudahan replacement atau upgrade.

Singkatnya, virtualisasi memberikan banyak manfaat bagi perusahaan. Virtualisasi lebih praktis dalam mendukung kegiatan operasional perusahaan, dan mampu memangkas biaya operasional secara efektif. (*dari berbagai sumber)