Loading
Nagitec

Mengenal Jenis dan Fungsi Drone

image title

Dulu, ketika ingin mengambil gambar dari sudut tinggi, biasanya kameramen atau fotografer akan menggunakan jimmy jib crane atau menyewa helikopter. Tentu saja untuk keperluan itu biaya yang dikeluarkan sangat besar. Tetapi sekarang tidak perlu lagi. Sekarang untuk mengambil gambar dari atas atau melakukan pencitraan bisa menggunakan teknologi drone.

Dulu masyarakat mengenal drone atau pesawat tanpa awak ini hanya digunakan militer bertugas mematai-matai musuh di daerah konflik. Tapi kini, seiring perkembangan zaman, drone non-militer banyak digunakan untuk kebutuhan pengambilan gambar maupun untuk kebutuhan pekerjaan. Misalnya. digunakan untuk membuat sebuah video traveling, vlog, foto, dan sebagainya.

Lalu, apa drone ini? Drone atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) adalah pesawat tanpa awak (unmanned) yang dikendalikan oleh komputer atau remote control. Alat ini memiliki kamera yang dapat digunakan untuk mengambil gambar jarak jauh. Selain itu, drone juga dapat berfungsi untuk membawa muatan seperti senjata, dan sebagainya.

Drone memiliki bagian-bagian yang harus diketahui atau dikenali sebelum mejalankan atau menerbangkannya. Tujuannya, agar ketika menjalankan drone tidak melakukan kesalahan. Beberapa bagian pada drone yang mesti diketahui, pertama PROPELLER (Prop), yaitu baling-baling yang biasanya berjumlah 2, 3, 4, 8, dan seterusnya, yang berguna untuk memberikan daya angkat pada drone, pengendalian arah, penyeimbang. Kedua, REMOTE CONTROL, yang digunakan untuk mengendalikan arah drone dari jarak jauh.

Ketiga, CAMERA. Alat yang digunakan untuk menampilkan gambar untuk merekam video, melihat, serta memotret gambar. Keempat, GIMBAL. Alat yang digunakan sebagai penyeimbang kamera berbentuk masing-masing berbeda disesuaikan dengan kebutuhan, gimbal berfungsi untuk menghindari goncangan dari drone agar pada saat proses pengambilan gambar tidak kabur/blur. Kelima, ROTOR. Mesin penggerak dari propeller yang jumlah dinamo disesuaikan dengan jenis drone. Keenam, SHOCK ABSORBER. Alat peredam getaran yang berguna memberikan keseimbangan agar camera tetap lurus dan stabil. Ketujuh, LANDING SKID. Kaki drone yang digunakan sebagai alat untuk melakukan pendaratan dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Saat ini perkembangan drone di Indonesia cukup pesat. Hal ini dipicu oleh semakin berkembangnya teknologi gadget ataupun smartphone sebagai salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengoperasikan drone. Dan, seiring perkembangan teknologi, jenis drone pun terus berkembang sesuai bentuk dan fungsinya.

Berdasarkan bentuknya, jenis drone dapat dibagi menjadi dua. Pertama, Fixed Wing Drone. Ini merupakan jenis drone yang menggunakan sayap untuk terbang. Drone Fixed Wing juga memiliki beberapa bentuk dan ukuran, tergantung pada kegunaannya masing-masing. Dan, sumber tenaga dari drone jenis Fixed Wing ini bisa menggunakan baterai, ada juga yang menggunakan bahan bakar.

Kedua, Rotary Wing Drone. Ini merupakan jenis drone yang menggunakan baling-balingnya untuk terbang. Drone ini dikenal juga dengan nama Multicopter dan Multirotor. Drone Rotary Wing ini biasanya menggunakan baterai sebagai sumber tenaganya. Rotary Wing ini merupakan jenis drone yang paling banyak dijual di pasaran.

Drone Rotary Wing ini memiliki beberapa jenis, yang penamaannya disesuaikan dengan banyaknya motor atau baling – baling. Pertama, Satu Baling-baling (Single Copter). Model ini memgadopsi model Helicoopter, copter yang hanya memiliki satu baling – baling. Kedua, Dua Baling-baling (Double Copter). Drone ini memiliki dua baling-baling. Biasanya, baling-balingnya ini dipasang di kedua sisi pesawat. Ketiga, Tiga Baling-baling (Third Copter). Memiliki tiga baling-baling.

Keempat, Empat Baling-baling (Quadcopter). Jenis drone ini yang paling banyak di pasaran dan paling banyak digunakan. Merupakan jenis drone sipil yang paling awal dan paling populer di dunia. Drone ini didesain tanpa kepala sehingga bisa diatur arahnya sesuai keinginan. Drone ini rata-rata berukuran kecil dan kerap dilengkapi dengan sebuah kamera yang ditanamkan di tubuh drone. Ada juga yang hanya menyediakan dudukan untuk meletakkan kamera kecil. Biasanya kamera yang digunakan punya kualitas High Definition (HD) untuk memberi gambar yang jelas dan terang. Drone ini menggunakan baterai sebagai sumber energi. Karenanya jarang ada drone quadcopter yang mampu dipakai lama. Hanya berkisar 5-10 menit pemakaian, drone ini sudah harus turun untuk diisi ulang baterainya.

Kelima, Enam Baling-baling (Hexacopter). Keenam, Delapan Baling-baling (Octocopter). Drone ini lebih stabil karena banyak baling-baling. Tetapi drone ini sangat boros baterai, karena harus menghidupi delapan motor.

Sedangkan berdasarkan fungsi, Drone juga terdiri dari beberapa jenis. Pertama,GPS Drone. Sesuai namanya, ini merupakan Drone yang selalu terhubung dengan sinyal GPS dari satelit. Keistimewaannya, Drone ini bisa kembali ke titik keberangkatan tanpa perlu kita kendalikan. Drone bisa kembali ke titik awal saat mulai kehabisan baterai atau saat berada di luar area remote control. Tentunya, terlebih dulu harus memprogram drone ini melalui komputer sehingga bisa diatur akan berangkat ke area mana dan kembali ke titik keberangkatannya.

Kedua, Delivery Drone. Drone ini bisa dibilang sebagai troli melayang. Mampu membawa sejumlah barang untuk menuju tujuan yang sudah ditetapkan tanpa melalui jalanan. Kemampuan angkat Drone ini berkisar 8-13,6 kg dalam satu kali angkut. Awalnya, drone ini dirancang oleh perusahaan retail online Amazon untuk mengantarkan barang-barang yang dipesan. Sebuah keranjang yang didesain khusus terletak di bagian bawah untuk menampung barang. Kini, Delivery Drone juga banyak dimanfaatkan pihak militer untuk mengirim logistik ke area yang sulit dijangkau. Bisa juga digunakan untuk mengirim obat-obatan dan bahan penting lainnya ke daerah yang terkena bencana.

Ketiga, Photography Drone. Drone ini memang didesain untuk mengambil foto. Ukurannya tidak terlalu besar, tapi cukup untuk membawa kamera digital, plus sejumlah pelindung di sekitar lensa agar aman dari kondisi cuaca maupun kotoran. Alat kendalinya pun  selalu dilengkapi dengan satu tombol khusus yang terkoneksi dengan shutter di kamera yang menggantung di bawah drone. Drone ini juga dilengkapi dengan wifi, sehingga kamu bisa melihat secara langsung objek sebelum menjadikannya sebuah foto. Keempat, Racing Drone. Drone ini bentuknya didesain ramping tapi mampu bertahan menghadapi tekanan angin saat berada di atas. Karena dipakai untuk balapan, drone ini lebih mengutamakan kecepatan. Tak heran jika kecepatan drone ini bisa mencapai 70-80 km/jam. Butuh mesin yang tidak biasa untuk bisa menjadikan drone ini bisa dipakai di arena balapan. Agar tidak terjadi bentrokan, setiap drone dipastikan punya frekuensi sinyal yang berbeda.

Kelima, Endurance Drone. Pernah lihat video dari angle yang sangat tinggi, kemungkinan itu menggunakan Endurance Drone. Karena drone ini bisa mencapai ribuan meter dari permukaan tanah. Drone ini pun bisa dipakai selama berjam-jam. Jenis ini umum dipakai oleh militer atau lembaga lain yang butuh memetakan sebuah wilayah yang luas. Tidak sembarang orang bisa menerbangkan drone ini. Karena hanya mereka yang memiliki izin saja yang bisa menerbangkan sesuatu hingga lebih dari 400 kaki di atas permukaan laut. Keenam, Ready to Fly atau RTF Drone. Anda tak akan banyak menemukan kesulitan untuk menerbangkan drone ini. Keluarkan dari dalam boks, charge baterai sampai penuh, dan Anda pun bisa segera menerbangkannya. Mengendalikan RTF drone pun relatif mudah, karena memang dirancang untuk para pemula. Bentuknya cenderung mirip dengan Quadcopter dalam ukuran kecil sehingga memudahkan mereka yang baru belajar mengendalikan drone.

Ketujuh, Trick Drone. Jika Anda sudah mulai bisa mengendalikan RTF drone, kini saatnya mencoba jenis Trick Drone. Jenis ini tidak hanya bisa diajak naik-turun atau belok kanan-kiri saja. Tapi bisa melakukan sejumlah trik seperti berputar ke atas dan manuver-manuver menarik lainnya. Ukurannya tak terlalu besar, panjangnya sekitar 26 cm saja. Beratnya pun hanya beberapa puluh gram. Dilengkapi dengan alat kendali yang cukup user friendly bagi para pemula di dunia drone. Umumnya sudah dilengkapi dengan kamera kecil. Tapi kualitas rekamannya belum HD. Kedelapan, Drone Militer. Sesuai dengan namanya, fungsi drone adalah untuk kepentingan bidang militer. Jenis drone yang populer pada drone militer ini ialah UAV Predator dan juga Reaper. Indonesia pun memiliki drone militer, seperti Puna Wulung, Puna Pelatuk, Puna Sriti, Puna Gagak serta Puna Alap-alap.

Kesepuluh, Drone Konsumer. Jenis dari drone konsumer ini sering digunakan sebagai hobi para pengguna ataupun bisa dijadikan untuk pembuatan sebuah video maupun fotografi. Karena fungsinya yang sering digunakan untuk memenuhi hobi, maka drone ini pun dilengkapi dengan kamera yang memiliki resolusi tinggi. Beberapa drone yang biasa digunakan sebagai drone konsumer ialah DJI Mavic Pro, GoPro Karma serta DJI Phantom. Kesebelas, Drone Profesional. Sama seperti drone konsumer, drone ini pun biasa digunakan sebagai alat untuk produksi sebuah video ataupun project. Sehingga kamera yang dimiliki pada drone ini tentu saja lebih baik daripada drone konsumer. Drone ini pun termasuk dalam jenis Quadcopter atau drone yang memiliki 4 baling-baling. Salah satu drone profesional yang sering digunakan ialah DJI Inspire series, baik itu Inspire 1, Inspire 1 Pro atau Raw, serta Inspire 2.

Keduabelas, Drone Industrial. Drone jenis ini merupakan tingkat lanjutan dari drone profesional. Karena merupakan jenis drone lanjutan maka baling-baling yang dimiliki pun cukup banyak atau biasa disebut sebagai konfigurasi multirotor. Drone jenis ini pun sering digunakan untuk industri film besar ataupun bisa digunakan pada bidang pertanian. Drone yang digunakan pada bidang pertanian bukan untuk merekam lahan pertanian yang ada loh, melainkan untuk membantu menyemprotkan pestisida ataupun pupuk. Contoh drone yang biasa digunakan sebagai drone industrial ialah Yamaha Rmax, DJI MG1, Alta 8 Pro serta DJI Matrice 600. (*dari berbagai sumber)