Saat ini, hampir semua sektor sudah terhubung ke Internet, termasuk sektor bisnis yang mulai melakukan perubahan dalam strategi marketing.
Pemasaran yang dulu dilakukan dengan menggunakan flyer, spanduk, koran, dan sebagainya, kini beralih ke media digital dan juga internet. Ini yang kemudian dikenal dengan istilah internet marketing strategist dan digital marketing. Arti keduanya sebenarnya kurang lebih sama, yaitu suatu cara untuk memasarkan produk secara luas menggunakan internet.
Tetapi masih banyak orang yang bingung membedakan keduanya. Pasalnya, keduanya sama-sama melakukan pemasaran (marketing) melalui konten dengan menggunakan media internet seperti Email Marketing, Content Marketing, SEO, Search Engine Marketing (Google Ads, sosial media marketing, dan video seperti Youtube). Keduanya sama-sama menggunakan media internet untuk melakukan pemasaran yang memang saat ini sangat efektif dan efisien membantu pekerjaan marketing.
Toh, walaupun tujuan yang hendak dicapai cenderung sama, kedua strategi marketing yang populer di tengah masyarakat dan diminati banyak pengusaha atau brand ini mempunyai perbedaan yang cukup mencolok apabila dilihat dari penerapan dan cara kerja pemasaran produknya. Seperti apa perbedaannya?
Digital marketing merupakan suatu kegiatan pemasaran yang lebih menggunakan teknologi sebagai tools pemasarannya, salah satunya adalah internet. Pemasarannya melalui media digital, seperti iklan TVC, ebook, koran digital, company profile video, email marketing, endorse influencer, SMS broadcast, iklan pay per click, iklan banner, pay per sale, pay per lead, dan sebagainya.
Fokus utama dalam digital marketing tak semata-mata tertuju pada menarik pelanggan untuk meningkatkan penjualan saja. Sebab, digital marketing tak hanya mempromosikan sebuah produk atau brand, tetapi juga membangun brand awareness dan customer relation.
Sedangkan, internet marketing cara kerjanya lebih berfokus pada pemasaran yang targetnya pengguna internet itu sendiri. Menurut MTarget, internet marketing adalah upaya pemasaran yang targetnya adalah pengguna internet.
Jadi, internet marketing adalah strategi memasarkan produk melalui internet dengan tujuan promosi, branding, meningkatkan penjualan, juga mempengaruhi konsumen untuk membeli, baik itu barang ataupun jasa. Cara pemasarannya lebih fokus ke pengguna internet dengan memanfaatkan website, Search Engine Optimization (SEO), Search Engine Marketing (SEM), mobile marketing, social media marketing, dan masih banyak lagi yang lainnya. Internet marketing sering juga disebut sebagai online marketing.
Terlepas dari perbedaan strategi pemasaran yang dilakukan dalam digital marketing dan internet marketing, tetapi keduanya memiliki manfaat yang sama. Pertama, meningkatkan penjualan. Melakukan optimasi kedua teknik tersebut tentunya bisa meningkatkan penjualan. Sebab, pelanggan bisa mendapatkan informasi seputar produk tanpa terbatas oleh jarak dan waktu. Pelanggan lama ataupun calon pelanggan baru bisa mengetahui produk yang diinginkan tanpa repot mengunjungi toko offline Anda atau menunggu toko Anda buka. Mereka cukup mengunjungi website, akun media sosial, dan tempat penjualan lainnya selama 24 jam. Hal ini membuat pembelian menjadi lebih praktis serta cepat.
Kedua, lebih mudah dalam menjalin hubungan dengan konsumen. Jarak merupakan hal paling mengganggu dan bisa menjadi penghambat suatu bisnis. Tetapi sekarang sudah tak masalah lagi karena adanya media digital dan internet. Bisnis atau brand Anda menjadi lebih mudah untuk terhubung dengan konsumen. Masalah pemesanan bisa dilakukan melalui sambungan telepon, media sosial, e-commerce dan website toko online. Begitu pun dengan masalah layanan pelanggan untuk pengaduan yang tak terbatas waktu. Ini penting untuk menjalin hubungan baik dengan konsumen agar mereka puas dengan layanan bisnis Anda.
Ketiga, biaya marketing lebih hemat. Untuk bisnis berskala kecil, beriklan di internet maupun media digital tak akan menghabiskan banyak biaya. Hal ini karena untuk membuat akun media sosial tak dikenakan biaya sepeser pun. Anda hanya perlu beriklan di akun tersebut, lalu menempatkan produk yang dijual pada satu atau banyak situs e-commerce. Kalaupun membuat website toko online milik Anda sendiri dan memasang iklan di Facebook ads, Google ads, atau berkolaborasi dengan influencer, biaya marketingnya tetap lebih hemat dibandingkan pemasaran konvensional seperti menyebar pamflet dan memasang iklan di media cetak. Selain itu, melakukan pemasaran secara online jangka waktu pemasarannya lebih long lasting. (*dari berbagai sumber)