Loading
Nagitec

Meningkatkan Efisiensi Perusahaan dengan Virtualisasi

image title

Bagi perusahaan, tujuan utama dari pemanfaatan teknologi informasi adalah sebagai upaya untuk mempercepat proses bisnis dan meningkatkan efisiensi. Kaidah ini berlaku pada semua hal, termasuk virtualization atau virtualisasi.

Sebab, virtualisasi merupakan upaya untuk menghasilkan suatu bentuk virtual dari sesuatu yang bersifat fisik. Hal ini bisa berupa perangkat penyimpanan data maupun sistem operasi, termasuk juga pembuatan sumber daya tunggal seperti server. Menurut Microsoft, virtualisasi adalah cara membuat sebuah komputer fisik atau sebuah server menjadi beberapa mesin virtual yang mampu berinteraksi secara independen. Jenis virtualisasi pun ada banyak, seperti perangkat keras, perangkat lunak, jaringan, data, dan memori.

Virtualisasi merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mengurangi ongkos IT sekaligus meningkatkan efisiensi untuk segala macam bisnis. Misalnya dalam suatu ruang terdapat tiga server berbentuk fisik dan masing-masing memiliki fungsi yang berbeda-beda. Server pertama digunakan untuk mail server, server kedua untuk web server dan server ketiga berperan sebagai aplikasi internal.

Setiap server tersebut mempunyai kapasitas sekitar 30%. Sementara itu server aplikasi merupakan server terpenting untuk menjalankan operasional server lainnya. Sehingga performanya harus dijaga karena punya peran untuk melakukan hosting.

Nah, melalui teknologi virtualisasi, masing-masing dari server itu bisa melakukan tugasnya sendiri-sendiri tanpa bergantung lagi pada server aplikasi. Selain itu juga bisa meningkatkan kapasitas server tersebut dari 30% menjadi 60% atau 90%. Lalu untuk server ketiga yang telah kosong, dapat dipakai untuk menjalankan tugas yang lain.

Untuk melakukan virtualisasi, digunakan software yang bisa menciptakan simulasi kegunaan hardware yang ingin dijadikan virtual ke dalam beberapa mesin virtual yang mampu berinteraksi secara independen. Bahkan, mesin virtual ini bisa dijalankan menggunakan sistem operasi atau aplikasi yang berbeda meskipun menggunakan satu host machine atau perangkat yang sama.

Cara kerja virtualisasi didasarkan pada sebuah software yang disebut hypervisor. Software ini memisahkan sumber daya fisik dari lingkungan virtual. Hypervisor bisa berdiri di atas sebuah sistem operasi atau bisa diinstal langsung ke hardware, dan kebanyakan perusahaan melakukan hal itu. Hypervisor mengambil sumber daya fisik dan membaginya sehingga lingkungan virtual bisa menggunakannya.

Hypervisor sebagai kode komputer terhubung ke perangkat keras itu. Hal ini memembuat Anda dapat memisahkan satu sistem menjadi lingkungan yang terpisah, berbeda, dan aman yang disebut sebagai mesin virtual (virtual machine). Virtual machine ini bergantung pada kemampuan hypervisor untuk memisahkan sumber daya mesin dari perangkat keras dan mendistribusikannya dengan tepat.

Sumber daya dipartisi sesuai kebutuhan dari sumber daya fisik ke banyak lingkungan virtual. Pengguna berinteraksi dan menjalankan komputasi di dalam lingkungan virtual. Mesin virtual ini berfungsi sebagai file single data. Seperti kebanyakan file digital, ini bisa dihapus dari satu komputer ke komputer lainnya, dibuka, dan dikerjakan secara bersama-sama.

Ketika lingkungan virtual sedang berjalan dan pengguna atau program mengeluarkan instruksi yang membutuhkan sumber daya tambahan dari lingkungan fisik, hypervisor menyampaikan permintaan ke sistem fisik dan menyimpan perubahan-perubahan. Semuanya itu terjadi pada kecepatan mendekati kecepatan asli terutama jika permintaan dikirim melalui hypervisor open source berdasarkan KVM, Mesin Virtual berbasis Kernel.

Menurut TechTarget, ada enam area dalam bidang teknologi informasi yang melibatkan penggunaan virtualization. Pertama, Network Virtualization, adalah metode virtualisasi dengan penggabungan sumber daya dalam jaringan. Ini dilakukan dengan cara memilah bandwidth menjadi bebepara kanal. Masing-masing kanal ini bersifat independen dari satu dan lainnya. Dengan begitu, kanal ini bisa di-assign pada server atau perangkat tertentu secara real time.

Kedua, Storage Virtualization. Cara virtualisasi ini adalah dengan pooling penyimpanan fisik dari beberapa perangkat penyimpanan jaringan. Satu perangkat penyimpanan jaringan yang bisa diatur dan dikendalikan dari sebuah konsol utama. Tipe virtualization ini cukup umum digunakan dalam storage area network. Ketiga, Server Virtualization. Tujuan virtualisasi ini adalah untuk menyederhanakan sumber daya server sehingga lebih mudah dipahami. Selain itu, server virtualization juga bisa meningkatkan pembagian jaringan dan kapasitasnya untuk berkembang.

Keempat, Data Virtualization. Ini merupakan proses abstraksi rincian data teknis tradisional dan manajemen data. Tujuannya adalah untuk mewujudkan akses yang lebih luas untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Kelima, Desktop Virtualization, yaitu proses virtualisasi stasiun kerja. Hal ini digunakan untuk memberi akses pada pengguna pada sebuah desktop meski secara remote.

Keenam, Application Virtualization. Tipe ini merupakan abstraksi layer sebuah aplikasi dari sistem operasinya. Dengan melakukan virtualisasi aplikasi, suatu aplikasi bisa dijalankan dalam bentuk encapsulated tanpa harus bergantung pada sistem operasinya. Jadi, aplikasi di Windows misalnya, bisa dioperasikan di Linux ataupun sebaliknya. Pada umumnya, data virtualization sangat bermanfaat bagi data center operator dan service provider. Namun, teknologi ini bisa digunakan secara luas di berbagai industri.

Pemanfaatan teknologi virtualisasi tentunya memberikan banyak manfaat bagi perusahaan. Pertama, efisiensi biaya. Virtualisasi mengurangi jumlah server yang dijalankan. Itu artinya menghemat biaya hardware dan juga jumlah total energi yang harus dijalankan. Satu server bisa dibagi resource-nya menjadi seolah-olah beberapa server yang bisa menjalankan tugas sendiri-sendiri.

Tanpa virtualization, setiap server aplikasi membutuhkan CPU fisiknya masing-masing. Tentunya, perusahaan perlu membeli server terpisah untuk setiap aplikasi yang ingin dijalankan. Nah, dengan virtualization, perusahaan bisa memaksimalkan kapasitas penggunaan setiap satu perangkat keras. Ini menjadi mungkin karena server virtualization membuat beberapa aplikasi bisa dioperasikan dengan satu komputer.

Kedua, pemanfaatan utilitas hardware server anda jadi lebih maksimal. Virtualisasi bisa membuat rasio utilitas hardware yang Anda punya menjadi lebih tinggi. Pasalnya, setiap server men-support cukup banyak mesin virtual untuk meningkatkan utilitas, yang biasanya dari 15% menjadi 80%. Ketiga, baik untuk lingkungan (eco friendly).

Virtualisasi termasuk green technology. Dengan virtualisasi, jumlah hardware yang dibutuhkan bisa berkurang drastis. Penghematan energi yang diadopsi virtualisasi termasuk meniadakan kebutuhan untuk membangun banyak pembangkit listrik.

Keempat, tak perlu khawatir mengenai backup. Virtualisasi memudahkan perusahaan dalam menyimpan data karena memungkinkan untuk melakukan backup secara berkala otomatis di cloud. Jika salah satu hardware mengalami kerusakan, tidak perlu khawatir karena data tersebut masih bisa dibaca dan digunakan lagi. Kelima, manajemen sederhana. Mengganti beberapa komputer dengan virtual machine untuk virtualisasi adalah cara untuk membuat pengaturannya lebih mudah. Bahkan, perusahaan bisa membuat IT service management workflow yang terotomasi.

Jika perusahaan Anda berminat melakukan virtualisasi, sudah banyak perusahaan penyedia layanan virtualisasi. Salah satunya Nagitec. Anda tinggal menentukan mau menggunakan produk teknologi mana, yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Beberapa tools virtualisasi yang populer, seperti: VMWare, Xen, OpenVZ, SWsoft, OpenSolaris, dan sebagainya. (*dari berbagai sumber)